Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, di tengah-tengah masyarakat kita masih banyak sekali praktek kesyirikan yang merusak bahkan membatalkan tauhid. Perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh sebagian orang dengan dalih bahwa amalan tersebut adalah tradisi dan adat-istiadat peninggalan leluhur.
Padahal perbuatan tersebut adalah bentuk kesyirikan yang membahayakan
agama mereka. Di antara perbuatan-perbuatan tersebut adalah:
1. Tathayyur
Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui.
Tathayyur adalah beranggapan sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau diketahui.
Di sebagian daerah, penduduk membangun
rumah menghadap arah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan
menempatinya di hari tertentu, dengan keyakinan akan mendatangkan
keberuntungan dan menjauhkan kesialan. Ada pula yang tidak mau berdagang
di hari tertentu dan melarang pernikahan di bulan tertentu. Semua ini
adalah bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik.” (HR. Abu Dawud no. 3910, lihat al-Qaulul Mufid)
2. Tamimah
Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah.
Tamimah adalah sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah.
Sering kita melihat benda-benda yang
digantungkan di rumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan
niat menolak bala. Semua ini termasuk jenis tamimah yang syirik. Orang
yang melakukannya terjatuh dalam kesyirikan.
3. Tiwalah
Tiwalah adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.
Tiwalah adalah sesuatu yang dibuat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.
Adapun dublah
(cincin yang dipakai oleh seseorang setelah menikah) dengan keyakinan
bahwa selama cincin emas tersebut dipakai maka pernikahannya akan tetap
langgeng, ini adalah keyakinan yang syirik, karena tidak ada yang bisa
membolak-balikkan hati manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Memakai cincin seperti ini minimal tasyabbuh
(menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh dalam
kesyirikan, jika dia berkeyakinan bahwa cincin itu bisa menjadi sebab
langgengnya pernikahan.
4. Jampi-jampi/mantra
Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin.
Yang dimaksud adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang mengandung permintaan bantuan kepada jin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melarang tiga hal di atas dalam hadits beliau:
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, dan tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)
Adapun ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut:
- Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, dan doa-doa yang baik.
- Menggunakan bahasa Arab dan dimengerti maknanya.
- Diyakini hanya semata-mata sebagai sebab, tidak bisa berpengaruh selain dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala.
5. Perdukunan
Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
Ini adalah musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang ataupun susah, padahal ancaman bagi dukun dan yang mendatanginya sangat besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya sesuatu, tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR. Muslim)
Dalam hadits lain, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa mendatangi dukun dan
bertanya sesuatu kemudian membenarkannya, dia telah mengkufuri apa yang
diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya setan itu membisikkan kepada kawan-kawannya….” (Al-An’am: 121)
Padahal setan tidak akan menjadikan seorang menjadi wali selain seorang yang kafir.
6. Sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan bahwa termasuk orang yang dilaknat adalah seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Allah melaknat orang yang menyembelih
untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat (mencerca) dua
orang tuanya. Allah melaknat orang yang melindungi pelaku pelanggaran
syar’i. Dan Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah.” (HR.
Muslim)
Di antara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berbagai bentuk sembelihan untuk jin.
- Larung (sedekah laut), di antara sembelihan syirik adalah sembelihan tahunan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik untuk laut (sedekah laut), sungai, gunung, maupun yang lainnya.
- Sembelihan untuk pengantin, di sebagian tempat ada sebuah tradisi penyembelihan ketika ada pernikahan. Kedua mempelai diperintahkan untuk menginjakkan kedua kaki mereka di darah sembelihan tersebut sebelum memasuki rumahnya.
- Sembelihan untuk rumah baru, di sebagian daerah, ketika telah selesai membangun rumah, mereka menyembelih seekor hewan. Sebagian mereka bahkan menanam kepala hewan tersebut di rumah barunya. Ini juga termasuk sembelihan yang syirik.
- Memenuhi keinginan jin yang masuk pada tubuh seseorang, ketika ada orang kerasukan jin kemudian diruqyah, jin terkadang minta disembelihkan hewan untuk dirinya. Jika terjadi hal demikian, permintaan jin itu tidak boleh ditunaikan, karena hal tersebut adalah sembelihan untuk jin. (Lihat al-Qaulul Mufid, asy-Syaikh Muhammad al-Wushabi)
7. Kesyirikan di kuburan
Di antara perbuatan syirik yang dianggap biasa adalah perbuatan-perbuatan di pekuburan sebagai berikut:
- Berdoa kepada penghuni kubur
- Nadzar untuk penghuni kubur
- Isti’anah, meminta tolong kepada penghuni kubur
- Isti’adzah, meminta perlindungan kepada penghuni kubur
- Istighatsah, meminta dihilangkan bencana kepada penghuni kubur
Ketahuilah, semua hal di atas adalah kemungkaran yang harus diingkari. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
“Barangsiapa melihat kemungkaran
hendaknya dia ubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya.
Jika tidak mampu juga maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah
iman.” (HR. Muslim).
8. Mencari berkah dari benda-benda tertentu
Sebagian orang mencari berkah kepada pohon, kuburan, atau benda-benda yang mereka miliki, seperti keris dan cincin.
Sebagian orang mencari berkah kepada pohon, kuburan, atau benda-benda yang mereka miliki, seperti keris dan cincin.
Tidak boleh bertabarruk (mencari berkah)
dari diri sereorang, dengan tubuh atau bagian tubuh seseorang tertentu,
selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Seorang muslim tidak boleh mencari
berkah dengan diri seseorang yang dianggap shalih, baik ludah, rambut
maupun bagian tubuh lainnya. Hal ini berdasarkan beberapa alasan.
- Hal tersebut kekhususan bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
- Tidak ada seorang pun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat yang meminta berkah dengan bagian tubuh Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, dan sahabat lainnya. Seandainya hal tersebut dibolehkan, niscaya akan dilakukan oleh orang-orang di zaman mereka.
- Akan menyebabkan fitnah dan ujub (bangga diri) dari orang yang dimintai berkah.
9. Sihir
Sihir adalah satu amalan kufur yang harus dijauhi oleh seorang muslim. Seseorang yang belajar dan mengajarkan sihir telah terjatuh dalam kekufuran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Sihir adalah satu amalan kufur yang harus dijauhi oleh seorang muslim. Seseorang yang belajar dan mengajarkan sihir telah terjatuh dalam kekufuran. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca
oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan
bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir
(tidak mengerjakan sihir). Hanya setan-setan itulah yang kafir
(mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manuria.”
(Al-Baqarah: 102) (Lihat Ma’arijul Qabul hlm. 407-411)
10. Sedekah bumi
Sedekah bumi yaitu memberikan sesuguh/sesaji ketika hendak panen padi dan lainnya. Menurut mereka, sesaji itu dipersembahkan untuk Dewi Sri. Ini pun termasuk bentuk kesyirikan.
Sedekah bumi yaitu memberikan sesuguh/sesaji ketika hendak panen padi dan lainnya. Menurut mereka, sesaji itu dipersembahkan untuk Dewi Sri. Ini pun termasuk bentuk kesyirikan.
11. Sesajen
Yakni memberikan sesuguh untuk karuhun ketika hendak melaksanakan acara tertentu.
Yakni memberikan sesuguh untuk karuhun ketika hendak melaksanakan acara tertentu.
Ketahuilah, semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala merahmati anda, apa yang kami sampaikan hanyalah sebagian amalan
syirik yang ada di tengah-tengah masyarakat kita. Semuanya harus kita
jauhi. Kita juga harus memperingatkan umat Islam untuk menjauhi
amalan-amalan syirik. Segala adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat
harus tunduk kepada syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Janganlah
kita seperti orang-orang jahiliyah yang tidak mau beriman kepada Rasul
shallallahu ‘alaihi wasallam dengan alasan mengikuti nenek moyang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang keadaan kaum musyrikin:
Seorang muslim harus mendahulukan
syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas segala hal. Dia harus
mengutamakan syariat daripada hawa nafsu, adat-istiadat, dan pendapat
akalnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mencela orang yang lebih
mendahulukan hawa nafsunya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya
berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan
hatinya serta meletakkan tutupan atas penglihatannya? Siapakah yang akan
memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat)? Maka mengapa
kamu tidak mengambil pelajaran?” (al-Jatsiyah: 23)
Mudah-mudahan tulisan yang ringkas ini
bisa menjadi nasihat dan menjadi salah satu sebab musnahnya
praktik-praktik kesyirikan yang telah menyebar di negeri kita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar